Postingan

PENGALAMAN KULIAH OKUPASI TERAPI SELAMA 3 SEMESTER (bagian 2)

lanjutan... Semester 2 Sebagian mata kuliahnya ada Teori OT, patologi, pemeriksaan OT, pengantar kesehatan jiwa/keswa dan perkembangan manusia. Teori OT diampu 2 dosen, itu nanti analisis suatu aktivitas produktivitas, leisure, ADL. Analisis (nanti ada blangkonya) dari lingkungan sekitar, proses/tahap aktivitas, fungsi tubuh, dsb. Kalau yang ADL kita nyari pasien sendiri, kalau yang produktivitas dan leisure itu nanti kita sendiri yang ngerjain aktivitas yang udah ditentuin dosen. Lumayan berat sih.. dan pasti sampe nglembur, lupa makan, dan maag kambuh (curcol wkwk) #saran: selalu sedia obat maag, makan teratur, jangan lupa ibadah, istirahat cukup 😉 Patologi nanti belajar istilah-istilah umum medis, perjalanan penyakit. Dan itu hafalan semua. Berikutnya, pemeriksaan OT itu mengukur lingkup gerak sendi (LGS) dan kekuatan otot (KO). 1 pertemuan praktik, pertemuan berikutnya ujian praktik. Lumayan lah ya.. btw pemeriksaan OT itu wajib menguasai ya, soalnya it...

PENGALAMAN KULIAH OKUPASI TERAPI SELAMA 3 SEMESTER (bagian 1)

Assalamu’alaikum.. saya kembali mem-posting di blog yang sempat saya anggurin selama lebih dari setengah tahun, haha 😆 Kali ini, saya ingin menceritakan suka duka kuliah OT di Poltekkes Surakarta selama 3 semester ini (berhubung baru kuliah 3 semester ya.. in syaa Allah Februari sudah semester 4). Semester 1 Saya merasa sangat excited dan berbekal hanya pengetahuan terbatas tentang OT dari internet, saya menanti-nanti penjelasan lebih detail dari dosen-dosen. Saat awal masuk kuliah (di matkul X) seorang dosen yang bertanya ‘kalian sudah kenal semua dengan teman sekelas?’ dan kami menjawab ‘belum semua, Bu’. Dan dosen tersebut terkejut ‘ya sudah, bikin tempat duduk melingkar terus perkenalan satu-satu’. Selanjutnya kami segera melingkar dan perkenalan satu-satu. Karena saya dapat giliran terakhir dan saya pengen tahu siapa saja sih nama mereka, jadi saya benar-benar fokus mendengarkan. Bahkan saya menulis siapa nama mereka (yang sulit saya hafal) di kertas, w...

Perjalananku Menuju Okupasi Terapi (bagian 2)

Gambar
Assalamu’alaikum.. Ini lanjutan cerita yang pertama ya.. Berhubung pas ngecek lagi itu sudah malam dan ngantuk, jadilah saya kurang teliti. Pada akhirnya, saat semua berkas sudah mau dikirim (sudah disegel amplop berkasnya), saya merasa ada yang salah. Lalu saya bongkar lagi amplopnya, dan ternyata saya salah mengisi program jurusan untuk pilihan kedua saya. Niat awal pilihan pertama DIII okupasi terapi dan pilihan kedua DIII fisioterapi eh ternyata saya salah klik (pada pilihan kedua) menjadi DIV fisioterapi. Berhubung sudah terlanjur dan daripada membayar uang pendaftaran lagi, ya sudahlah ya, namanya juga kurang teliti. Jadi, saya berdoa semoga yang diterima yang DIII okupasi terapi. Walaupun sempat pesimis karena teman saya yang mendaftar di poltekkes lain tidak diterima karena yang diterima hanya 20% dari pendaftar PMDP. Ditambah dengan peminat okupasi terapi yang lumayan bikin hati ketar-ketir. Dengan kekuatan doa, niat, dan restu dari orang tua, Alhamdulilla...

Perjalananku Menuju Okupasi Terapi (bagian 1)

Gambar
Assalamu’alaikum… Sebelumnya perkenalkan, saya L. Diani (pake inisial aja biar aman, hehe). Saya dari kota kecil di antara Semarang-Solo. Saya anak kelahiran tahun 98, masih muda kan ya.. Di sini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya bisa masuk ke okupasi terapi. Awal cerita, saat masuk ke SMA, saya pengen banget jadi ahli gizi. Kuliah di I*B biar sama seperti bapak dulu walau beda jurusan. Pengen cari yang beda dari yang lain, beda dari sepupu-sepupu, soalnya nanti kalau sama bisa dibanding-bandingin (kan nggak enak ). Seiiring perjalanan waktu SMA, saya merasa saya tidak terlalu bisa mengikuti pelajaran biologi dan kimia. Jadi, muncullah rasa ragu itu. Ditambah nilai biologi dan kimia saya yang terlalu mepet dengan batas tuntas. Kemudian, saya mencoba mencari bagaimana kuliah gizi itu (kurikulum), universitas yang ada jurusan gizi, dan peluang kerjanya. Setelah searching dan dapat info dari teman, saya sudah tidak terlalu yakin untuk masuk jurusan...